Minggu, 06 Mei 2012

Jangan Sembarangan Memberi Nama Anak Di Luar Negeri

posted by: Dunia Andromeda


Membari nama bayi di beberapa negara di dunia ternyata diatur dalam undang-undang khusus. Untuk mengetahuinya, ini ulasan lengkapnya. 
Apalah arti sebuah nama? Namun demikian, setiap orangtua di dunia tentu ingin memberikan nama yang terbaik untuk anak-anaknya.


Di beberapa negara, pemerintahnya merancang undang-undang atau hukum untuk mengatur pemberian nama bagi warga negaranya yang baru lahir, seperti dilansir Babble.



Denmark
Negara Skandinavia ini memiliki beberapa hukum untuk mencegah orangtua menamai anak mereka dengan nama-nama yang lucu dan unik. Pemerintah Denmark mempunyai daftar 7.000 nama yang disetujui. Jika orangtua ingin menamai anak mereka di luar 7.000 nama itu, mereka harus mendapat persetujuan dari Departemen Investigasi Nama Universitas Kopenhagen.



Prancis
Menjelang akhir abad ke-18, pemerintah Prancis memberlakukan hukum yang membatasi atau mewajibkan orangtua menamai anak mereka dengan nama-nama Santo atau Santa (orang suci atau kudus), seperti Jacques atau Pierre. Pada 1966, dibuatlah undang-undang yang mengizinkan alternatif pemberian nama. Namun baru pada 1993, pemerintah membebaskan orangtua menamai anak-anak mereka.



Selandia Baru
Negara ini memiliki daftar panjang nama-nama yang dilarang secara resmi, seperti Mesias, Mr., 89, C, King, Duke, dan Judge. Pada 2011, pemerintah Selandia Baru melarang tiga pasang orangtua yang mencoba untuk mendaftarkan nama Lucifer untuk anak mereka. 



Swedia
Pada 1982, Swedia memberlakukan undang-undang penamaan untuk mencegah keluarga nonbangsawan memberi anak mereka nama dari golongan bangsawan. Swedia juga melarang nama yang dapat menyebabkan pelanggaran atau ketidaknyamanan. Pada 1991, sepasang orangtua di Swedia mencoba memberi anak mereka nama Brfxxccxxmnpcccclllmmnprxvclmnckssqlbb11116 (diucapkan: Albin) sebagai bentuk protes terhadap hukum penamaan yang ketat.



Portugal
Di Portugal, anak-anak harus dinamai dengan nama tradisional Portugal, dari nama depan hingga nama belakang. 



China
China memiliki hukum penamaan agar nama anak dapat secara benar masuk dalam sistem digital untuk membuat Kartu Tanda Penduduk yang wajib dimiliki setiap warga negara China mulai usia 16. Karakter nama yang jarang atau tidak biasa akan menyulitkan nama anak untuk dimasukkan dalam sistem.



Amerika Serikat
Banyak artis Hollywood atau penyanyi AS yang menamai anak mereka dengan nama yang tidak biasa. Namun di AS, ada beberapa undang-undang yang membatasi penamaan bayi. Beberapa negara bagian di AS melarang orangtua menamai anak mereka dengan karakter seperti “@” atau angka. 



Jerman
Pemerintah Jerman juga memiliki aturan untuk menolak nama bayi yang aneh. Salah satu aturan itu mengharuskan agar orang dapat mengetahui anak kita laki-laki atau perempuan berdasarkan nama depannya. Anak laki-laki harus dinamai nama laki-laki, begitu juga sebaliknya. Selain itu, Jerman juga melarang untuk menamai anak dengan sebuah produk, merek, atau nama yang “secara negatif memengaruhi kesejahteraan anak”.



Norwegia
Pejabat Norwegia memenjarakan seorang ibu selama dua hari pada 1998 karena gagal membayar denda yang dikenakan akibat menamai anaknya Gesher atau jembatan dalam bahasa Ibrani.



Jepang
Di Jepang, pemerintah mempunyai daftar beberapa ribu nama dalam huruf kanji dan orangtua harus menamai anak mereka berdasarkan daftar nama tersebut. Aturan ini memiliki tujuan praktis, yaitu setiap nama-nama baru dapat dengan mudah dibaca dan ditulis dalam bahasa Jepang.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...