Minggu, 27 November 2011

Galaksi Bima Sakti & Kisah Ditemukannya

Bila kita memiliki kesempatan untuk pergi ke daerah yang jauh dari cahaya lampu perkotaan dan cuaca betul-betul cerah tanpa awan, kita akan dapat melihat selarik kabut yang membentang di langit. “Kabut” itu ikut bergerak sesuai dengan gerakan semu langit, terbit di timur dan terbenam di barat. 

Selarik kabut di langit yang kita kenal dengan Bima Sakti atau "Jalur Susu'' bagi orang Yunani dan Romawi kuno. Kabut ini membentang melintasi seluruh bola langit, sebagaimana ditunjukkan oleh foto panorama Bima Sakti pada gambar diatas.


Keberadaan kabut ini telah dijelaskan keberadaannya oleh berbagai peradaban semenjak lama. Di kalangan masyarakat Jawa kuno, pada musim kemarau kabut ini melewati zenith, membentang dari timur ke barat, menyerupai sepasang kaki yang mengangkangi Bumi.


Kaki ini adalah milik Bima, anggota keluarga Pandawa yang diceritakan dalam pewayangan Mahabharata. Demikian besar tubuhnya dan betapa saktinya ia, sehingga kabut itu dinamakan Bima Sakti, sebuah nama yang hingga saat ini masih kita gunakan untuk menamai gumpalan kabut tersebut.


Nun jauh dari Jawa, di Yunani, masyarakat di sana memberikan nama lain untuk objek yang sama. Mitologi Yunani menceritakan kelahiran Herakles (dinamakan Hercules dalam mitologi Romawi), anak raja diraja para dewa Zeus dengan Alcmene yanghanya seorang  manusia biasa.


Hera, istri Zeus yang pencemburu, menemukan Herakles dan menyusuinya. Herakles sang bayi setengah dewa menggigit puting Hera dengan kuatnya. Hera yang terkejut kesakitan melempar Herakles dan tumpahlah susu dari putingnya, berceceran di langit dan membentuk semacam jalur berkabut.


Tumpahan susu ini kemudian dinamakan 'Jalan Susu'. Demikianlah imajinasi orang-orang Yunani menamakan kabut tersebut, atau galaxias dalam Bahasa Yunani.


Oleh orang-orang Romawi kuno, yang mitologinya kurang lebih sama dengan mitologi Yunani, galaxias diadaptasi menjadi Via Lactea atau 'Jalan Susu' dalam Bahasa Latin. Dari sini pulalah kita memperoleh nama 'Milky Way' yang juga berarti 'Jalan Susu' dalam Bahasa Inggris.


Hakikat kabut ini tidak banyak dibicarakan dalam kosmologi Aristotelian, dan Aristoteles sendiri menganggap kabut ini adalah fenomena atmosfer belaka yang muncul dari daerah sublunar.


Namun, ketika Galileo mengembangkan teknologi teleskop dan mengarahkannya ke kabut 'Jalan Susu', ia melihat ratusan bintang. Di daerah 'berkabut' terdapat konsentrasi bintang yang lebih padat daripada daerah yang tidak dilewati oleh pita 'Jalan Susu'.


Rupanya kabut ini tak lain adalah kumpulan dari cahaya bintang-bintang yang jauh dan kecerlangannya terlalu lemah untuk bisa ditilik oleh mata manusia, sehingga agregat dari pendaran cahaya mereka terlihat bagaikan semacam kabut atau awan.


Bagaimana menjelaskan Kabut 'Jalan Susu' atau 'Bima Sakti' dalam konteks susunan jagad raya? 

Alam semesta yang dibayangkan Thomas Wright dari Durham.

Seorang pembuat jam yang mempelajari astronomi secara mandiri, Thomas Wright dari Durham, menjelaskan gejala ini sebagai akibat dari posisi kita dalam sebuah kulit bola.

Thomas Wright menuliskan ini pada tahun 1750 dalam bukunya 'An original theory or new hypothesis of the Universe', dan membuat ilustrasi seperti gambar di atas.

Bintang-bintang tersebar merata pada sebuah kulit bola. Andaikan Matahari kita terletak pada titik A, maka bila kita melihat ke arah B dan C kita akan melihat lebih sedikit bintang daripada bila kita melihat ke arah D dan E.

Kabut 'Jalan Susu' yang merupakan daerah di langit dengan konsentrasi bintang yang lebih tinggi inilah yang kita lihat sebagai arah D dan E.

Sebagai alternatif, Thomas Wright juga memodelkan bintang-bintang yang terdistribusi menyerupai cincin pipih, dan ini juga dapat menjelaskan keberadaan kabut 'Jalan Susu'.

Bila Matahari terletak di permukaan cincin ini, kita akan melihat lebih banyak bintang bila melihat ke arah permukaan cincin, namun tidak akan banyak bintang yang dapat kita amati bila kita melihat ke arah yang tegak lurus permukaan cincin. 
Filsuf Jerman Immanuel Kant mengatakan bahwa "Nebula'' Andromeda adalah sistem bintang yang mandiri dan menyerupai sistem Bima Sakti.


Filsuf Jerman Immanuel Kant kemudian membaca buku Thomas Wright dan kemudian memodifikasi ide Wright dan mengatakan bahwa bintang-bintang terdistribusi membentuk cakram pipih.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa cakram pipih ini merupakan sebuah sistem gravitasi yang mandiri dan di luar sistem ini juga terdapat sistem-sistem lain yang berbentuk serupa.


Lebih lanjut Kant berspekulasi bahwa objek-objek menyerupai awan yang disebut juga nebula, dari Bahasa Yunani yang berarti “awan” yang beberapa di antaranya diamati oleh astronom Charles Messier adalah sistem bintang mandiri yang lokasinya jauh dari sistem bintang 'Jalur Susu' tempat Matahari kita berada.


Baik ide Thomas Wright maupun Immanuel Kant merupakan spekulasi belaka di hadapan kurangnya data mengenai distribusi bintang-bintang di sekitar Matahari kita.


Usaha serius untuk memetakan bintang-bintang di sekitar Matahari kita dilakukan kemudian oleh seorang pemusik Jerman yang menjadi pengungsi di Inggris: Friedrich Wilhelm Herschel yang kemudian dikenal dengan nama Inggrisnya yaitu William Herschel.
Astronom Jerman-Inggris William Herschel adalah pengamat astronomi terhebat pada zamannya. Tidak hanya ia bekerja memetakan bintang-bintang di sekitar Matahari, tetapi ia juga menemukan Planet Uranus. Sumber: Koleksi Galeri Potret Nasional, London, Inggris Raya. 


Herschel memulai penggunaan statistik dalam astronomi dengan mempraktikkan cacah bintang. Yang dilakukan Herschel adalah menyapu seluruh daerah langit secara sistematis dengan teleskopnya dan menghitung jumlah bintang yang dapat ia lihat di dalam daerah pandang teleskopnya.

Dengan cara ini ia dapat memetakan kerapatan bintang ke segala arah dari Matahari. Herschel juga mengambil asumsi penting yaitu mengandaikan kecerlangan intrinsik semua bintang besarnya sama dengan kecerlangan Matahari, sehingga dengan mengukur kecerlangan semu setiap bintang, ia dapat mengetahui jarak setiap bintang dari Matahari.

Pengandaian ini tentu saja tidak tepat karena banyak bintang yang secara intrinsik jauh lebih terang maupun lebih redup daripada Matahari kita, namun Herschel berharap bahwa Matahari adalah bintang yang jamak ditemukan di alam semesta dan oleh karena itu dapat menjadi cuplikan yang mewakili seluruh bintang.

Dengan cara ini ia berhasil membuat peta sistem bintang 'Jalur Susu'” Pada masa ini teori gravitasi Newton sudah diterima sebagai sebuah realitas dan digunakan untuk menjelaskan kekuatan yang dapat menjelaskan keterikatan satu sama lain Matahari dan bintang-bintang di sekitarnya membentuk sistem bintang.

Dengan dua kenyataan ini, teori gravitasi Newton dan cacah bintang Herschel, orang menyadari bahwa Matahari adalah bagian sistem bintang-bintang yang terikat secara gravitasi, dan “kabut” Jalur Susu adalah akibat dari posisi kita di dalam sistem ini.

“Galaksi” kemudian menjadi nama bagi sistem bintang-bintang ini, dan nama Galaksi kita adalah Milky Way atau orang Indonesia menyebutnya Bima Sakti. Nama yang berasal dari narasi mitologis boleh tetap sama, namun paradigma “Jalur Susu” telah berubah.
Penampang silang Galaksi Bima Sakti berdasarkan hasil cacah bintang William Herschel. Lokasi matahari terletak agak dekat ke pusat, dan Galaksi ini bentuknya agak lonjong. Sumber: Hoskins, M. editor, Cambridge Illustrated History of Astronomy, Cambridge Univ. Press, 1997

Atas: Pandangan ke arah Pusat Galaksi kita.
Kiri bawah: Galaksi Pusaran atau Messier 51, salah satu galaksi dekat tetangga Galaksi Bima Sakti.
Kanan bawah: Nebula Rajawali atau Messier 16 di arah Rasi Waluku. 
Sumber: Digital Sky/HST/ESO. 



Memasuki abad ke-20, ukuran Galaksi Bima Sakti  dan lokasi persis Matahari kita di dalamnya belum diketahui dengan pasti.

Teka-teki kedua yang tidak kalah pentingnya adalah hakikat dari nebula-nebula yang banyak ditemukan di sekitar Matahari.

Apakah mereka adalah sistem-sistem bintang yang setara dengan Galaksi Bima Sakti namun mandiri, ataukah mereka adalah bagian dari sistem Bima Sakti?


Tanpa mengetahui informasi akurat mengenai jarak nebula-nebula ini, siapapun bebas berspekulasi. Nebula yang banyak diamati pada masa itu adalah nebula Andromeda dan nebula-nebula lainnya yang berbentuk spiral maupun nebula-nebula lainnya yang bentuknya tak beraturan.


Dilihat dengan teleskop pada akhir abad-19, kedua objek ini terlihat sama saja dan tidak bisa dibedakan mana yang lebih dekat ataupun lebih jauh jaraknya dari Matahari.

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, menurut Immanuel Kant, objek-objek ini letaknya sangat jauh, berada di luar Galaksi Bima Sakti, dan merupakan sistem bintang yang menyerupai Bima Sakti namun independen, Mereka adalah “pulau-pulau kosmik.”


Bagi astronom Harlow Shapley, nebula-nebula tersebut jaraknya relatif dekat dan merupakan bagian dari Galaksi Bima Sakti.

Harlow Shapley adalah orang yang berjasa mengukur dimensi Galaksi kita. Dengan menggunakan bintang jenis tertentu, ia dapat mengukur jarak yang sangat jauh dari Matahari kita, mencapai ribuan tahun cahaya.


Pada tahun 1920, diadakan debat terbuka antara Harlow Shapley dengan astronom Heber Curtis yang mengusung pendapat bahwa nebula-nebula tersebut adalah sistem yang independen.


Dalam debat yang di kemudian hari dinamakan sebagai Debat Akbar (The Great Debate) ini, kedua pembicara memaparkan data pengamatan astronomi yang mendukung hipotesis mereka, akan tetapi debat ini tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti mengenai skala Galaksi dan alam semesta kita.

Mahluk Planet Lain Sungguhkah Ada ?

Cerita tentang keberadaan alien selalu membangkitkan rasa ingin tahu. Mulai dari pengakuan banyak orang melihat piring terbang, analisa arkeolog yang bingung dengan penemuan dari masa lalu yang melampaui 'kecerdasan' di jamannya, hingga akhirnya observasi ke planet dan bintang yang jauh.

Logam Aneh yang Diduga Sebagai Alat Pendaratan UFO

Pada tahun 1974, di Rumania, 2 kilometer sebelah timur Aiud, sekelompok pekerja di tepi sungai Mures, menemukan tiga benda terkubur di pasir, di sebuah parit sekitar 10 meter dalamnya.

Dua dari objek, dibuktikan sebagai tulang Mastodon, berumur beberapa jutaan tahun, antara periode Miosen dan Pleistosen.
Objek ketiga, blok logam yang memiliki kemiripan dengan kepala palu, dikirim untuk diteliti di lembaga arkeologi Cluj-Napoca.

Setelah diperiksa, obyek ini mempunyai ukuran panjang 20,2 cm, lebar 12,5 cm dan tinggi 7 cm. Dan saat itu juga langsung menyulut perdebatan dalam komunitas ilmiah. 


Florin Gheorghita, memiliki kesempatan untuk memeriksa laporan, dan analisis dilakukan di bawah arahan Dr.Niederkorn lembaga untuk studi logam dan mineral non-logam (ICPMMN), terletak di Magurele, Rumania, menekankan bahwa benda ini terdiri dari paduan logam yang sangat kompleks. 

Gheorghita menegaskan bahwa benda ini terdiri dari paduan 12 elemen yang berbeda, yang telah berhasil dianalisa persentase volumetriknya, yaitu terdiri dari aluminium (89%), tembaga (6,2%), silikon (2,84%), seng (1,81%), timbal (0,41%), tambak (0,33%), zirkonium (0,2 %), kadmium (0,11%), nikel (0,0024%), kobalt (0,0023%), bismut (0,0003%), perak (0,0002%), dan gallium (dalam jumlah jejak) . 

Mircea Aries dan Petrus Lab, dua wartawan dan peneliti Rumania, menegaskan bahwa hasil yang sama diperoleh di lembaga penelitian di Lausanne, Swiss.

Fakta bahwa benda logam aneh ini ditemukan bersama-sama dengan fosil yang sangat kuno (tulang mastodon) menyebabkan orang bertanya-tanya dan menimbulkan banyak keanehan.

Aluminium, hanya bisa dihasilkan di lab dan tidak ditemukan bebas di alam, tapi dikombinasikan dengan mineral lain dan hanya dalam 100 tahun terakhir atau lebih, manusia baru bisa memiliki teknologi untuk membuat aluminium.

Selain itu, benda berbentuk "kaki" aneh ini ditutupi dengan lapisan oksida lebih dari satu milimeter, yang menguatkan dugaan bahwa usia benda ini setidaknya ratusan tahun

Para ilmuwan Rumania mulai membentuk beberapa hipotesis.
Ada satu yang tampaknya lebih menarik daripada yang lain. Seorang insinyur aeronautika, memperkirakan bahwa benda itu mirip dengan kaki sebuah perangkat pendaratan semacam kendaraan terbang, dengan dimensi lebih kecil seperti modul lunar atau probe Viking.


Dalam konfirmasi untuk mendukung teori ini di luar bentuk objek, adalah dua lubang oval, dan goresan di dalamnya di bagian belakang dan sudut, seperti komposisi bahan yang sama, serta komposisi dari aluminium ringan.
Peneliti lain menegaskan bahwa kemungkinan benda itu dibuat di Bumi dan merupakan bagian dari alat.yang kegunaannya belum diketahui.

Pembunuh Virus HIV Ditemukan

Zhilei Chen, asisten profesor di A&M University di Texas yang berkolaborasi dengan Scripps Research Institute, menghasilkan penelitian besar dengan menemukan senyawa PD 404,182 yang bisa membunuh virus HIV, penyebab AIDS.


Penemuannya dipublikasikan di jurnal American Society of Microbiology bulan ini. "Ini adalah senyawa kecil bersifat virusidal, artinya punya kemampuan membunuh virus, dalam hal ini adalah HIV. Pada dasarnya, virus ini bekerja dengan membuka virus," kata Chen seperti dikutip Medical Xpress.

kehilangan material genetik. Dalam hal ini, virus 'terlarut' dan RNA-nya (material genetik HIV) terpapar. Karena RNA tak stabil, sekali terpapar akan hilang dengan cepat dan virus tak bisa menginfeksi," tambah Chen.


Hal yang lebih mengejutkan, senyawa ini bekerja langsung menyerang bagian dalam virus, bukan protein pada bagian dinding kapsulnya. Ini kabar bagus sebab dengan demikian, virus sulit untuk berevolusi mengembangkan resistensi.


Penemuan bahwa senyawa ini bisa membunuh virus HIV sebenarnya tak sengaja. Mulanya, Chen hendak menguji keefektifan PD 404,182 untuk melawan virus Hepatitis C. Tapi setelah mencobanya pada HIV, ternyata senyawa itu bekerja lebih efektif.


Dengan penemuan ini, Chen yakin bahwa senyawa tersebut bisa dikembangkan untuk upaya preventif, misalnya dalam bentuk gel vagina yang berguna mencegah infeksi HIV lewat hubungan seksual. Chen membuktikan bahwa ketika kontak dengan cairan vagina, senyawa ini akan tetap efektif.


Karena menyerang bagian dalam kapsul virus, bukan membrannya, Chen juga yakin senyawa ini aman dipakai manusia.


Mayoritas senyawa virusidal bekerja pada membran luar kapsul virus yang karakteristiknya hampir serupa dengan membran sel manusia sehingga bisa merusak.

Kisah-Kisah Kabur Dari Penjara Yang Menakjubkan

Kabur dari penjara bukan semata rekaan seperti film seri "Prison Break". Kisah nyata cara kabur yang gila-gilaan justru jadi ilham film tersebut dan sejenisnya.

Tentu, kisah ini tidak bermaksud mengajarkan kita cara kabur dari penjara. Namun, jadi inspirasi, bahwa sekuat apa pun manusia menciptakan "tembok" atau "kerangkeng" tetap ada cara kok membobolnya.


1. The Great Escape

Untuk sebuah perencanaan berikut resikonya, tidak ada yang jauh lebih kompleks daripada pelarian 76 tentara Sekutu dari Stalag Luft III di tahun 1944 (Stalag Luft III adalah sebuah penjara Jerman selama Perang Dunia II).

Cara melarikan dirinya dengan menggali tiga terowongan (dijuluki “Tom,” “Dick,” dan “Harry”) 30 kaki di bawah permukaan penjara dengan rencana melewati pagar utama dan muncul ke permukaan di dekat hutan. Hal ini membutuhkan proses konstruksi yang canggih yang meliputi penggunaan blok kayu untuk dukungan, serangkaian lampu, dan bahkan sebuah pompa untuk memastikan para serdadu penggali masih bisa bernapas.

Setelah mengumpulkan koleksi pakaian sipil dan paspor, pada 24 Maret 1944 mereka melarikan diri.

Sayangnya, di salah satu terowongan muncul para penjaga Nazi. 76 orang masih berhasil melarikan diri, tetapi buronan yang ke-77 melihat terowongan tersebut ditutup oleh penjaga.

Berkat popularitas kisah pelarian ini, menjadi inspirasi sebuah film “Great Escape”


2. Pascal Payet’s Helicopter Escapes

Banyak penjara di Eropa telah mempunyai pusat pelatihan heli di atap mereka. Seorang kriminal Perancis, Pascal Payet telah berulang kali menggunakan keuntungannya. Payet awalnya dipenjara karena kasus pembunuhan yang terjadi selama perampokan yang gagal pada mobil van keamanan, dan dihukum tiga puluh tahun di penjara Luynes, Perancis.

Pada tahun 2001, ia berhasil melarikan diri dengan bantuan seorang "kaki tangan" yang membajak helikopter dan menjemput Payet dari atap penjara, tempat pusat pelatihan heli tersebut.

Payet bahkan kembali ke penjara dua tahun kemudian dengan helikopter lain dan melanjutkan untuk membantu tiga tahanan lain untuk melarikan diri, tetapi keempat pria itu ditangkap kembali. Dan, Payet diberi hukuman tujuh tahun penjara atas perannya dalam pelarian dari penjara.

Hebatnya, pada tahun 2007 Payet lagi2 melarikan diri melalui helikopter, kali ini dari Grasse penjara di tenggara Perancis. Dia diangkat dari atap oleh empat kaki bertopeng yang telah membajak sebuah helikopter dari bandara terdekat dengan mengancam untuk membunuh pilot. Setelah mendarat di dekat Laut Tengah, pilot dirilis, dan Payet dan antek-anteknya menghilang tanpa jejak.

3. Dieter Dengler’s Prison Camp Escape

Dieter Dengler adalah seorang Jerman-amerika, pilot Angkatan Laut Amerika yang terkenal karena berhasil melarikan diri dari kamp penjara selama Perang Vietnam dari sebuah penjara di hutan. 


Di awal tahun 1966, pesawat Dengler ditembak jatuh oleh pesawat anti api di Laos, dan ia ditangkap dan dikirim ke kamp penjara yang dikelola oleh Pathet Lao, sekelompok simpatisan Vietnam Utara. Pada 29 Juni 1966, ia dan enam tahanan lainnya berhasil melarikan diri. Setelah melumpuhkan tiga penjaga, Dengler melarikan diri ke hutan lebat.

Ia harus menghabiskan 23 hari di hutan dan harus beradaptasi dengan serangga, lintah, parasit, dan kelaparan sebelum diselamatkan oleh helikopter Amerika. Hanya satu dari tahanan lain, seorang kontraktor Thailand, selamat dari pelarian ini. Yang lainnya tewas atau hilang di hutan.

Dengler akan terus menjadi pilot penguji yang sukses di tahun-tahun berikutnya, dan sampai hari ini ia dikreditkan sebagai satu-satunya tentara Amerika yang berhasil melarikan diri dari kamp penjara selama Perang Vietnam. Bisa dibilang, Dengler memang "The Real Rambo"


 4. Escape From Alcatraz


Pada tahun 1962, Frank Morris, Clarence, dan John Anglin menggunakan perencanaan dengan cermat untuk melarikan diri dari penjara prototipikal selama berbulan-bulan. Trio penjahan ini ditahan di penjara yang terkenal di Pulau Alcatraz, San Francisco, sebuah penjara khusus untuk penjahat yang paling keras dan dianggap sebagai salah satu penjara yang paling susah untuk melarikan diri.

Cara mereka melarikan diri dengan menggunakan serangkaian alat termasuk bor yang dirakit dari penyedot debu.  Mereka kemudian menuruni cerobong asap menuju pantai, di mana mereka dengan cepat membuat rakit dan melarikan diri ke San Fransisco Bay.

Pelarian mereka tidak disadari sampai keesokan paginya. Seperti di film-film Hollywood, taktiknya dengan membuat "orang-orangan" kepala boneka dari sabun, rambut manusia, dan kertas toilet, serta ditutup selimut agar terlihat sedang tidur di ranjang penjara.

5. The Maze Prison Escape

Tahun 1983, 35 napi melarikan diri setelah mengambil kendali penjara The Maze dengan cara kekerasan.

The Maze diperuntukkan bagi para militer Tentara Republik Irlandia teroris, dan dianggap sebagai salah satu penjara paling susah ditembus di Eropa. Tapi setelah beberapa bulan perencanaan, sekelompok tahanan yang dipimpin oleh anggota IRA, Gerry Kelly dan Bobby Storey, semua tahanan tersebut bisa menguasai seluruh blok penjara dengan menggunakan senjata yang telah diselundupkan ke penjara.

Setelah melukai beberapa penjaga dan mencuri seragam mereka, para tahanan membajak mobil dan mengambil alih pos jaga di dekatnya. Tetapi ketika mereka tidak bisa melewati gerbang utama, para pria melompat pagar dan kabur dengan berjalan kaki.

Laporan di tahun tersebut menyebut 35 orang melarikan diri dari penjara, enam belas di antaranya ditangkap kembali.


 6. Billy Hayes’ Escape From Turkish Prison


Billy Hayes adalah seorang mahasiswa Amerika yang ditahan pada tahun 1970 ketika ia mencoba menyelundupkan dua pon hash (sejenis narkoba) ke dalam pesawat di Turki.

Setelah tertangkap, ia dijatuhi hukuman tiga puluh tahun di penjara Turki. Hayes bekerja keras di Penjara selama lima tahun, tapi ia akhirnya dipindahkan ke sebuah pulau penjara di Laut Marmara, dan di sini ia mulai serius merencanakan utk melarikan diri.

Pulau itu tidak ada perahu, tapi dekat dengan pelabuhan, dan ada kapal-kapal nelayan kecil setiap kali merapat saat datang badai besar.

Hayes menghabiskan berhari-hari bersembunyi di bin (tempat menyimpan gandum) dari beton. Ketika waktunya tepat, ia berenang ke pelabuhan dan mencuri sampan kecil. Dari sini, ia menuju Yunani, sebelum tiba dengan selamat kembali di Amerika Serikat.

Hayes kemudian menulis sebuah buku tentang siksaan yang disebut Midnight Express, yang diadaptasi menjadi sebuah film fiksi dengan nama yang sama. Wah, harus cari filmnya, nih :-)

7. Casanova’s Escape from the Leads

Pada tahun 1753, Giacomo Casanova ditangkap dan dipenjara di leads (Julukan penjara tersebut karena atapnya terbuat dari timah, sehingga suasana dalam sel menjadi sangat panas dan dirancang agar tahanan tidak mungkin melarikan diri). Setelah berhasil menyelundupkan paku ke dalam sel, Casanova dan seorang imam murtad berhasil mendekati terowongan melalui langit-langit sel mereka. Kemudian mereka membongkar sebuah piringan penutup di atap dan masuk ke ruangan lain melalui jendela atap.

Menggunakan kombinasi dari tangga dan tali, duo buron ini berhasil membuatnya sampai ke lantai dasar. Setelah memecahkan kunci dan menyelinap melalui lorong-lorong penjara, mereka melarikan diri dengan gondola ke jaringan kota sungai. Casanova kemudian menulis tentang pelarian dalam memoar yang populer. Meskipun banyak yang berspekulasi bahwa cerita tersebut mungkin banyak "bumbu tambahan", bukti dari tempat kejadian tampaknya memang benar.


Masih ada lagi cerita soal kabur dari penjara yang juga menakjubkan. Dan, terjadinya di negeri kita sendiri. Pernah dengar kisah "Jhonny Indo" ? Sebaiknya cari filmnya saja, ya....

Kemana Raibnya Harta Karun Bangsa Inca ?

Selama bertahun-tahun banyak yang percaya jika bangsa Inca menyembunyikan sejumlah harta mereka di suatu tempat, namun setelah sekian lama tidak juga ditemukan, harta karun ini hanya dianggap sebagai mitos, benarkah demikian?

Ada banyak kisah mengenai harta karun bangsa Inca, bahkan mitos mengenai kota Inca yang penuh dengan emas, perak, dan batu berharga lainnya begitu terkenal di kalangan pemburu harta.

Selain pemburu harta karun, banyak mahasiswa yang tertarik juga untuk menemukan tempat tersembunyi bangsa Inca ini karena mereka mendengar kabar bahwa penguasa Inca terakhir menyembunyikan harta di suatu tempat di Peru.

Sayangnya, sampai saat ini, tempat itu belum pernah ditemukan, namun tidak ada yang menyangkal juga jika kisah mengenai harta karun tersebut adalah mitos, mengapa?

Suku Inca hidup di daerah pegunungan yang sangat buruk untuk pertanian. Untuk mengatasi hal ini, biasanya bangsa Inca membuat lahan khusus di daerah lereng yang curam untuk menanam tanaman pokok mereka.

Mereka juga membuat sistem irigasi, sehingga tanaman mereka bisa bertahan. Berbeda dengan bangsa Maya dan Aztec, tanaman pokok bangsa Inca adalah kentang dan quinoa. Bangsa Inca juga merupakan bangsa pertama yang menanam dan memanen kentang.


Kedatangan Spanyol Di Peru 1526
Fransisco Pizzaro


Pada tahun 1526, bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Fransisco Pizzaro mulai masuk ke wilayah Inca setelah menjelajahi lautan dari Panama. 

Setelah sampai di wilayah Peru, mereka tahu jika daratan itu mengandung potensi dan kekayaan yang besar. Pada saat itu, Inca merupakan kerajaan yang kuat di tanah Amerika, namun hingga tahun 1527, kerajaan mereka dilanda wabah mematikan.

Wabah tersebut turut merenggut nyawa sang kaisar, Huayna Capac Inca dan penasehatnya, Nunan Cuyachi. Keadaan ini diperparah dengan perebutan kekuasaan antara Huascar dan Atahualpa yang tak lain adalah putra mahkota Huayna.

Akhirnya Huascar menjadi penguasa Inca dan Atahualpa mengambil alih komando pasukan kerajaan. Kedua kakak beradik ini terus berusaha untuk merebut kekuasaan yang dimiliki saudaranya.

Huayna Capac

Meskipun keadaan Inca telah melemah, Pizzaro tidak langsung melakukan agresi militer karena wabah yang masih melanda negeri itu, Pizzaro memutuskan untuk kembali ke Spanyol lagi.
Pada tahun 1532, Pizzaro bersama pasukannya telah menerima perintah dari Spanyol untuk menguasai wilayah Inca.Saat mereka tiba di wiayah Inca, perang saudara tengah terjadi antara pasukan Huascar dengan pasukan Atahualpa.Perang saudara dan wabah cacar yang melanda negeri itu telah membuat kerajaan Inca lemah, sehingga Pizzaro dapat menyusun rencana agresinya dengan lebih mudah.
Tak lama kemudian, Pizzaro berhasil menangkap Atahualpa, namun Atahualpa merencanakan sesuatu agar ia bisa bebas. Untuk tujuannya ini, Atahualpa menjanjikan kekayaan yang berlimpah untuk Pizzaro, dan ia benar-benar melakukannya.Ia mengisi sebuah ruangan dengan emas, perhiasan, berlian, keramik, dan barang-barang berharga lainnya, ia juga mengisi satu ruangan khusus dengan perhiasan dari perak.Pizzaro menerimanya, namun ia merencanakan sebuah skenario untuk Atahualpa. Ia menuduh Atahualpa telah merencanakan pembunuhan terhadap dirinya, dan untuk alasan itu, Atahualpa akhirnya dibunuh.
Lalu, bagaimana dengan nasib Huascar? Pizzaro berhasil mempengaruhi saudara Huascar yang bernama Manco untuk membunuh Huascar agar ia bisa menjadi penguasa Inca.Kerajaan Inca yang telah runtuh membuat Manco berubah pikiran dan merencanakan balas dendam kepada para penjajah dari Spanyol itu.Dengan kecerdasannya, ia mengatur rencana dan menjanjikan sebuah patung emas kepada Pizzaro jika ia mengijinkannya untuk pergi ke lembah Yucay, padahal saat itu Manco tengah ditahan oleh Pizzaro.
Karena tergiur oleh patung emas itu, Manco akhirnya dilepaskan. Beberapa hari kemudian, Manco berhasil mengumpulkan 100.000 pasukan dan langsung menyerang pasukan Spanyol.Tak berapa lama kemudian, ia dan pasukannya berhasil mengusir para penjajah tersebut dari tanah Inca.
Namun kejayaan Manco tidak bertahan lama sampai akhirnya Spanyol mengirimkan lebih banyak pasukan dan berhasil menaklukkan Inca sepenuhnya.
Spanyol memang mendapatkan banyak perhiasan dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka yakin jika bangsa Inca masih memiliki kekayaan yang jauh lebih besar dari yang mereka temukan di kerajaan itu.Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apa motif dari pemburu harta karun yang mempercayai adanya harta karun bangsa Inca ini?Bangsa Spanyol adalah bangsa pertama yang memperoleh emas, berlian, dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka memperolehnya dengan cara merampas, merampok, dan menjajah negeri Inca.
Pizzaro tahu jika peradaban Inca telah ada puluhan hingga ratusan tahun sebelum invasi mereka ke Peru. Jadi, tidak ada alasan bagi bangsa Inca untuk menyembunyikan harta yang telah mereka kumpulkan sejak ratusan tahun yang lalu.
Peru dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak tambang emas dan perak, bahkan masih beroperasi hingga saat ini, hal ini menunjukkan bahwa dahulu kala wilayah ini memang kaya akan emas dan perak, sehingga tidak perlu diragukan lagi mengapa bangsa Inca memiliki artifak yang sebagian besar terbuat dari logam mulia.
Sampai saat ini, lebih dari 5.000 artifak bangsa Inca telah ditemukan dan menjadi rebutan antara pemerintah Peru dengan pihak Universitas Yale yang telah menemukan artifak tersebut, walaupun sebagian besar dari artifak tersebut terbuat dari perunggu, keramik, atau batu.
Namun, tidak sedikit juga artifak yang terbuat dari emas dan batu berharga ditemukan, dan nilainya saat ini diperkirakan mencapai jutaan Dollar.Kota El Dorado yang legendaris itu juga diduga sebagai salah satu tempat harta karun bangsa Inca disimpan, namun kota yang tersembunyi itu belum ditemukan hingga hari ini.

Selain El Dorado, ada lagi sebuah tempat tersembunyi yang diduga menjadi tempat disimpannya harta karun bangsa Inca, yaitu kota Paititi. Paititi merupakan sebuah kota tersembunyi bangsa Inca, konon tidak semua bangsa Inca yang mengetahuinya.
Pintu Menuju Harta Karun Inca
Masalahnya adalah dimana pintu masuk menuju kota yang hilang itu? Para mahasiswa dan pemburu harta karun dibuat bingung dengan keberadaan pintu masuk ini karena tidak ada petunjuk sama sekali.Namun, pada tahun 1909, seorang mahasiswa, pemburu harta karun, dan seorang petualang, Hiram Bingham menemukan reruntuhan kuno di wilayah Choqquequirau.
Dia menemukan reruntuhan kuno itu tersembunyi di hutan dekat wilayah Choqquequirau, namun setelah ia menjelajahi tempat itu, ia tidak yakin jika reruntuhan itu adalah pintu masuk menuju kota yang hilang.
Meskipun gagal pada temuan pertama, ia tidak menyerah dan mengulang lagi pencariannya. Ketika dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang Indian bernama Melchor Anteaga.
Melchor menceritakan sebuah rahasia kepada Bingham, tentang sebuah reruntuhan kuno yang terletak 2.000 kaki diatas Urubamba.Melchor bahkan memandu Bingham untuk sampai ke tempat itu. Sesampainya disana, ia melihat sebuah reruntuhan kuno dengan arsitektur yang indah, namun ia ragu jika reruntuhan itu adalah Vilcambamba, kota yang diduga menjadi pintu masuk menuju kota yang hilang.
Bingham juga dikenal sebagai penemu kota Macchu Pichu yang terkenal itu, dan berkat dia, kota yang terlupakan itu kini bisa dikenal oleh dunia.
Oh ya, tokoh Indiana Jones konon terinspirasi dari Bingham, bedanya Bingham bukanlah seorang arkeolog, namun ia suka berpetualang dan menjelajahi hutan.
Ok, Setelah penemuan reruntuhan kuno itu, kabar mengenai kota Vilcambamba mulai hilang dan dilupakan sampai pada tahun 1964.
Pada tahun itu, sekelompok petani yang hendak membuka lahan di sebuah hutan, menemukan reruntuhan kuno lainnya, dan mereka memberi nama tempat itu dengan sebutan Gran Pajaten.Reruntuhan ini terletak di sebuah lahan yang cukup luas, karena setelah diteliti, ditemukan 3.000 bangunan.
Arsitekturnya pun cukup unik, karena terletak di ketinggian 9.500 kaki diatas permukaan laut dan semua reruntuhan dihubungkan dengan sebuah jalan. Di beberapa wilayah di reruntuhan ini, jalan tersebut dibuat lebih lebar dan berakhir ke dalam hutan.
Pihak Amerika tertarik untuk meneliti tempat ini, dan puncaknya pada tahun 1965, Ekspedisi yang dipimpin oleh Jenderal Savoy menemukan sebuah kota yang hilang lainnya.
Kota ini luasnya mencapai 1 mil persegi, dan di pintu masuknya terdapat susunan batu dengan bentuk khas bangsa Inca.Sayangnya,Jendral Savoy tidak menemukan petunjuk apapun mengenai kota Vilcambamba yang diduga kuat sebagai pintu masuk menuju kota El Dorado atau kota Paititi.Dengan berakhirnya ekspedisi Jendral Savoy, keberadaan kota El Dorado, Paititi, Vilcambamba, dan Harta Karun bangsa Inca masih menjadi misteri.
Well, kisah diatas memang terdengar seperti kisah dalam film National Treasure, Tomb Raider, atau Indiana Jones, namun tidak dapat dipungkiri lagi, legenda mengenai kota emas El Doarado, kota Paititi, dan harta karun bangsa Inca begitu menarik bagi pemburu harta karun.Dan mungkin saja suatu saat nanti harta karun bangsa Inca benar-benar ditemukan dan menjadi National Treasure pertama.